Article

Fitur dari Red Hat JBOSS Fuse

4 min Read

Para pengembang aplikasi seharusnya tidak asing lagi dengan istilah JBoss. JBoss merupakan produk middleware dari Red Hat. Produk JBoss ini pun bermacam-macam ada JBoss Enterprise Aplication Platform (EAP), JBoss Enterprise-class Web Server (EWS), JBoss Data Grid, JBoss Operations Network, dan masih ada beberapa produk lainnya.

Dari berbagai produk tersebut, terdapat sebuah produk yang sekarang cukup menonjol dibandingkan yang lain yakni Red Hat JBOSS Fuse. Redhat JBoss Fuse merupakan sebuah platform integrasi yang agile, lightweight serta modern yang merobohkan batas pada data center tradisional. Sebuah solusi hybrid yang menghubungkan seluruh asset perusahaan, sambil membuat dan menyusun microservice dengan pola integrasi berkelas enterprise, dan mendukung arsitektur microservice yang modern, Red Hat JBoss Fuse merangkul teknologi container untuk meningkatkan performa DevOps.

Red Hat JBoss Fuse membuat para developer menggunakan pendekatan yang agile ketika melakukan development sebuah solusi. Dengan membangun dan menyusun microservice, Fuse dapat mendistribusikan sistem  yang di deploy dan fokus kepada mengembangkan service dan sumber daya manusia

Berikut adalah fitur-fitur dari JBoss Fuse:

  1. Integrasi yang fokus pada Camel-base

Memanfaatkan Apache Camel, dengan lebih dari 160 komponen yang sudah dibuat. Menyebabkan memiliki kemampuan adopsi Smart endpoint dan simple pipeline yang menyebabkan memiliki fitur yang lengkap, gampang digunakan serta framework yang merangkul pola integrasi enterprise sehingga memberikan solusi integrasi yang lebih cepat.

  1. NOT JUST ESB

Menjauh dari integrasi sistem yang tradisional serta monolithic, JBoss Fuse membuat developer dapat membangun jalur yang di modulisasi ringan untuk isolasi dari kegagalan dengan dampak yang kecil dan melakukan perbaikan relatif cepat.

  1. Pendahuluan API

Melakukan pembangunan arsitektur berbasis API dengan Red Hat JBoss Fuse sangatlah mudah. JBoss Fuse memilki intuisi dan mudah di konfigurasi menggunakan Camel REST. Untuk kedepannya, developer dapat mendesign dengan API dari REST menggunakan teknologi Swagger untuk kolaborasi lebih baik. Opsi management pada Red Hat 3Scale API, mengurus keamanan serta performa API, dan juga Billing.

  1. Developer experience yang lebih baik

Membuat developer fokus terhadap apa saja yang penting, yakni integrasi antara sistem. Red Hat Fuse menggunakan sistem drag dan drop, visual data mapper, runtime, remote debugger tool yang sederhana. Tool yang digunakan berdasarkan Maven yang membuat developer dapat membangun dan menjalankan aplikasi sebagai container menyebabkan terjadi unifikasi development experience, baik itu pada laptop, server maupun cloud.

  1. Tetap dapat menggunakan sistem yang legacies

Mendukung konektivitas ke sistem yang legacy, sebagai tambahan di sistem yang mempunyai integrasi development yang agile. Sistem besar yang populer SAP serta trasional ESB yang meng-utilisasi web service melaui SOAP,XML, File dan FTP general Database connections, di dukung pada Red Hat Fuse

 

  1. Arsitektur yang berbasis Container

Dengan keleluasaan pada pendevelopan dan pengaturan standar container, dari Apache Karaf yang berbasiskan OSGI, ke Java EE yang berbasiskan JBoss EAP, dan Spring-Boot, JBoss Fuse membuat anda dapat memaketkan dan men-deploy lightweight container pada lingkungan yang terdistribusi yang mengakibatkan pengisolasian kesalahan dan konfigurasi yang konsisten.

  1. Kubernetes sebagai Container manager

Melakukan pengelolaan dan Orkestrasi lightweight container menggunakan Openshift, Kubernetes, dan Fabric8. JBoss Fuse menawarkan service Discovery, load balancing automatis dan High availability diantara pendistribusian microservices rumit lainnya.

 

  1. Pengembangan yang berkelanjutan

Dengan menyerdehanakan pembuatan pipeline untuk mempercepat serta meningkatkan keamanan pada software delivery. Menggunakan Jenkis untuk automasi testing, enable deployment dan release best practices, dan dengan Continous Integration bawaan serta Deployment support, JBoss Fuse membuat tim berkerja lebih kolaboratif dengan software delivery yang cepat.

Untuk memahami lebih lanjut tentang Apache Camel dan peralatan – peralatan lainnya yang digunakan pada Red Hat Camel dapat mengambil training Red Hat JBoss Fuse Camel Development (JB421).

Table of Contents

Share this article
Scroll to Top