Article

Apa Itu Patch Management dan Mengapa Harus Dilakukan Secara Berkala?

4 min Read
Patch management i3

Lonjakan serangan siber di seluruh dunia, peningkatan kebutuhan untuk memproteksi software dan aplikasi berbasis web, hingga semakin meningkatnya kesadaran akan keamanan siber menjadi faktor pendorong penerapan Patch Management. Data firma riset Emergen Research menyebut bahwa pada 2021 nilai pasar Patch Management di seluruh dunia mencapai 714,8 juta dolar dan setiap tahunnya akan meningkat sekitar 10,3 persen.

Penerapan Patch Management menjadi salah satu metode untuk menjaga keamanan sistem dan tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki bug fungsional serta kelemahan keamanan software, yang saat ini memang menjadi keharusan bagi perusahaan.

Patch Management menjadi penting bagi perusahaan karena tidak hanya untuk melindungi terhadap vulnerability atau kerentanan, melainkan juga membantu memastikan performa operasi terbaik dari sistem, yang mendorong produktivitas sebuah sistem atau aplikasi.

Jika Patch Management diabaikan, dampaknya bisa sangat fatal, mulai dari mengekspos bisnis Anda terhadap kebocoran dan pembobolan, penurunan produktivitas, dan kehilangan reputasi perusahaan di mata pelanggan. Karenanya, penting diketahui penerapan Patch Management harus dilakukan secara berkala. Untuk lebih jelasnya, artikel kali ini akan membahas pentingnya adopsi Patch Management secara rutin bagi bisnis dan bagaimana i3 dapat mengakomodir kebutuhan Patch Management perusahaan dengan dukungan yang andal.

Apa Itu Patch Management?

Patch Management adalah proses distribusi dan update yang dirancang secara spesifik untuk software dan aplikasi. Distribusi serta update yang dimaksud bertujuan untuk memperbaiki celah keamanan yang ada.

Mengingat software dan aplikasi terdiri dari berbagai komponen, tidak mungkin bagi pengembang untuk melakukan perbaikan secara menyeluruh dan langsung. Karenanya, Patch Management ini dibutuhkan untuk mengirimkan “patch” yang nantinya akan memperbaiki bug, error, dan kerentanan lainnya secara berkala.

Mengapa Patch Management Penting Dilakukan Secara Berkala?

mengapa patch management perlu rutin dilakukan?

Ada banyak industri di mana perusahaannya memiliki data penting yang harus dijaga kerahasiaannya, seperti data pribadi nasabah, data terkait informasi server atau aplikasi yang dipakai, dan masih banyak jenis data lainnya. Bayangkan, jika data-data ini jatuh ke tangan yang tak bertanggung jawab, maka reputasi dan risiko kerugian bisa mengancam seluruh perusahaan.

Karenanya, sangat penting bagi bisnis untuk melakukan Patch Management secara berkala. Di samping memperbaiki kerentanan dan memperkuat postur keamanan, Patch Management juga memastikan software dan aplikasi selalu up to date sehingga performanya terjaga. Selain itu, Patch Management juga menjadi salah satu faktor penting yang dibutuhkan bisnis untuk mengikuti standar kebijakan keamanan informasi.

Keuntungan Perusahaan Ketika Melakukan Patch Management Secara Berkala

Setidaknya, ada beberapa keuntungan yang didapatkan perusahaan kalau mereka menerapkan Patch Management secara rutin. Berikut beberapa di antaranya.

Lingkungan IT yang Lebih Aman

Ketika perusahaan rutin melakukan Patch Management, mereka akan menciptakan lingkungan IT yang lebih aman dan terbebas dari risiko kebocoran data serta serangan lainnya.

Hadirkan Pengalaman Pelanggan yang Lebih Baik

Kebanyakan software atau aplikasi yang dikembangkan bisnis akan langsung berkaitan ke pelanggannya. Dengan Patch Management, hambatan seperti bug dan lainnya akan ditangani langsung dan menjaga performa. Dampaknya, akan memberikan pengalaman pelanggan dalam menggunakan aplikasi secara lebih baik.

Inovasi Berkelanjutan

Patch Management juga bisa diterapkan untuk meng-update teknologi dengan fungsionalitas dan fitur yang lebih baik, sehingga memungkinkan bisnis menciptakan inovasi lebih baik dan berkelanjutan pada software atau aplikasi yang dikembangkan.

Patch Management Best Practices

Patch management best practices

Tak cuma proses, perusahaan juga harus memahami Patch Management best practices untuk membuat seluruh proses ini berjalan efektif dan lancar. Berikut sepuluh rekomendasi best practices Patch Management.

  1. Ketahui apa saja yang dipertanggungjawabkan untuk patching.
  2. Buat standar prosedur patching, khususnya untuk emergency patch.
  3. Pahami jadwal rilis patch.
  4. Rancang dan kelola lingkungan test yang realistis.
  5. Tinjau ulang proses dan hasil patch.
  6. Prioritaskan patch berdasarkan level risiko.
  7. Tetap waspada dengan kerentanan keamanan.
  8. Deploy patch secepat mungkin.
  9. Eksekusi rollout produksi dalam beberapa tahap.
  10. Ciptakan rencana rollback dan darurat.

Use Case Patch Management i3 Bersama Perusahaan Finansial

Patch Management kini menjadi salah satu layanan yang aktif dihadirkan oleh i3. Setiap bulannya, i3 rutin melakukan patching minimal ke 600 server perusahaan dalam basis sistem operasi Windows dan Linux. Secara konsisten, konsultan i3 memiliki jadwal yang sudah ditentukan untuk menjalankan patching secara berkala, detail, serta manual.

i3 juga telah membantu banyak perusahaan dari berbagai jenis industri dalam melakukan Patch Management. Salah satunya adalah perusahaan perbankan yang berlokasi di Jakarta. Perusahaan ini, pernah melakukan patching pada periode April 2020 hingga September 2021. Adapun tahap yang dilakukan tim i3 adalah dengan mencari celah keamanan pada software milik perusahaan ini, serta langsung memperbaikinya dalam jadwal teratur patching secara manual, yang mana ini menjadi sebuah kelebihan karena tak semua konsultan di luar sana dapat melakukan patching manual. Selain manual, i3 pun dapat melakukan patching secara otomatis.

Patch Management berkala dilakukan dari 6.000 overdue vulnerabilities milik perusahaan tersebut, yang pada akhirnya setelah dibantu i3, angka ini berhasil ditekan hingga 500.

Baca Juga :
Cek Alasan Berikut Mengapa Bisnis Anda Perlu Optimalisasi Database

Saatnya Lakukan Patch Management Berkala Bersama i3

Seperti yang kita ketahui, modern software saat ini sangatlah kompleks. Kerumitan ini pun pasti akan sering menciptakan error. Di tahap ini, kita harus bisa memperbaikinya, serta menerapkan penambalan terhadap kesalahan tesebut. Katakanlah ketika Anda hanya memiliki pembaruan software untuk laptop pribadi Anda, di sini Anda bisa menanganinya sendiri. Namun, ketika Anda berada di lingkungan modern perusahaan yang memiliki aset banyak untuk dijaga dan memiliki keragaman dalam hal sistem (seperti perbankan, fintech, kesehatan, pemerintahan dan masih banyak lagi), pasti Anda akan membutuhkan bantuan profesional.

Saatnya implementasi Patch Management secara rutin bersama i3, karena i3 memiliki lebih dari 50 konsultan dengan 228 sertifikasi, menjadi training partner terbaik di Indonesia selama empat tahun berturut-turut, dipercaya Red Hat untuk menghadirkan Red Hat GPS ke pasar ASEAN, memiliki pusat Research and Development sendiri, dan tersertifikasi ISO 27001.

Tim IT i3 yang profesional dan bersertifikasi akan membantu Anda mulai dari tahap implementasi, konsultasi dan maintenance untuk Anda. Cari tahu lebih lanjut mengenai layanan Patch Management kami dengan menghubungi kami melalui info@i-3.co.id.

Penulis: Jeko Iqbal Reza

Content Writer 

Table of Contents

Share this article
Scroll to Top