PostgreSQL memiliki fitur replikasi built in untuk mereplikasikan data. Replikasi adalah salah satu hal penting untuk kepentingan high availability database. Dengan fitur high availability sebuah server database memungkinkan untuk memiliki backup jika terjadi masalah yang tidak diinginkan pada database master. Tetapi bagaimana cara untuk memastikan apakah database tersebut masih tersinkronasi dengan database standby nya atau tidak? Lalu bagaimana cara menghitung lag antara database master dan standby untuk mengetahui seberapa banyak data yang tidak ter-replikasi setelah sinkronisasi terputus?
Berikut adalah cara untuk melihat status replikasi & jumlah lag pada server database PostgreSQL yang sudah ter- replikasi.
Langkah yang harus di lakukan adalah arahkan console kepada database master, lalu masuk ke interface query PostgreSQL, setelah sudah masuk ketikkan query berikut :
select client_addr, state, sent_lsn, write_lsn, flush_lsn, replay_lsn from pg_stat_replication
Contohnya adalah seperti gambar di bawah ini :
Jika replikasi berjalan dengan lancar dan tidak ada masalah baik pada Networking, Storage, ataupun hal lainnya yang ber-impact terhadap replikasi maka jika query di atas dijalankan akan muncul response deskripsi dari database standby seperti gambar di bawah ini :
Jika ip dari server database terdaftar di baris client_addr dan statusnya adalah streaming maka replikasi antara master dan standbynya berjalan dengan semestinya dan replikasi databasenya tetap sync.
Lain halnya untuk cek status lag antara database Master dan standby dapat dilakukan dengan cara cek statusnya melalui database standby, Step-step yang harus dilakukan adalah login ke database standby dengan menggunakan console, setelah itu masuk ke interface query PostgreSQL, jika sudah masuk ke interface PostgreSQL ketikkan query berikut:
select now() – pg_last_xact_replay_timestamp() as replicationdelay;
Contohnya adalah seperti gambar di bawah ini :
Jika pada saat melakukan cek replikasi pada database master statusnya adalah streaming dan transaksi di database master terus berjalan maka lag antara database master dan slave tidak akan terlalu besar, contohnya adalah sebagai berikut :
Tetapi jika lag nya sangat besar dan bertambah terus, bahkan sampai berhari-hari maka dipastikan replikasi database master dan standby terputus.
PT. Inovasi Informatika Indonesia (i3) juga membantu profesional TI Indonesia dalam mencapai potensi terbaiknya. Kami menyelenggarakan pelatihan teknologi dari beberapa principal terkemuka seperti CompTIA, ECCouncil, EMC, Oracle, RedHat, dan VMware.
Selain sebagai tempat training IT yang banyak direkomendasikan oleh praktisi, i3 juga menawarkan jasa IT Services di 4 bidang utama keahlian: Open Source, Virtualisasi, Database, dan IT Security. Semua training dan services ditangani oleh instructor dan konsultan yang berpengalaman dan memiliki sertifikasi internasional.
Informasi lebih lanjut tentang lengkap jadwal pelatihan dan layanan IT silahkan hubungi kami melalui info@i-3.co.id