VMware vSphere 6.5 telah resmi diumumkan oleh VMware pada acara tahunan VMworld di Barcelona pada tanggal 18 oktober 2016 ini. Pada pengumuman itu, dijelaskan juga beberapa kelebihan dari vSphere 6.5 ini dibanding dengan versi-versi sebelumnya. Dari sisi Virtual machines, vSphere 6.5 ini membawa perubahan yang cukup signifikan dibanding pendahulunya seperti versi virtual hardware yang digunakan versi 13 dengan maximal 6 TB memori dan telah menerapkan UEFI Secure Boot untuk guest OS untuk menambah security vms.
Secara garis besar, vSphere 6.5 ini mengusung perbaikan berupa “dramatically simplified user experience”, seperti berikut ini:
VCSA 6.5 Improvements:
- Backup/restore
- Migrasi dari Windows vCenter 5.5 atau 6.0 ke VCSA 6.5
- Installer VCSA dapat jalan dengan lancer pada Windows, MAC, dan Linux
- Terdapat pilihan Install, Upgrade, Migrate, Restore pada saat instalasi VCSA. Versi sebelumnya hanya Install dan Upgrade.
- Native HA
- Improve Appliance Management
- Built-IN Backup/Restore VCSA 6.5
- Improvement dari segi GUI overview system yang sedang berjalan untuk monitoring VCSA
- Improvement vSphere Web Client dan vsphere client jadi menggunkan HTML 5 (tanpa harus instalasi Client Integration Plugin)
- Built in VMware Update Manager (VUM), Autodeploy and Host Profiles.
Host & Resource Management and Operations Improvements:
Improvement dari Fitur HA (High Availability), DRS (Distributed Resources Scheduler)
- Pilihan HA Admission control setting yang lebih simpel
- VM restart Priority dengan menambahkan highest dan lowest pada urutan prioritas ketika host failed
- Proactive HA, memberikan notifikasi ketika terjadi kegagalan pada host, sehingga admin dapat memberikan aksi yang sesuai, sehingga meminimalisir downtime VMs.
- Penambahan status Quarantine Mode, ketika terdapat host dengan performa yang menurun, maka dengan status tersebut, semua VM dalam host tersebut akan dipindahkan ke host lain
- Management DRS setting Improvements, dengan menjadikan cluster menjadi lebih balanced dengan adanya VM Count.
- Network Aware DRS, DRS yang baru akan melihat host network bandwidth sebelum memindahkan VMs ke host yang lain
- Storage I/O Control yang dapat mengontrol limit, reservation, dan shares dari IOPS via SPBM (Storage Policy Based Management) menggunakan IO Filters (VAIO)
- Content Library, Sekarang kita dapat mount ISO dalam Content Library, Customize VMs yang berada dalam content Library dan update template existing yang ada dalam content library dan juga HTTP synchronization antara vcenter library.
Fault Tolerance Improvements
- Mengurangi network latency yang dihasilkan dari proses copy VMs dari primary VM ke Secondary VMs sampai 10x.
- Terintegrasi dengan DRS, yang dapat memilih host dengan cerdas host yang mana yang paling tepat untuk secondary VMs berdasarkan resource yang dimiliki host seperti network bandwidth dan datastore untuk secondary VM akan dilihat dan dipertimbangkan.
- Dapat melakukan FT pada saat VMs menggunakan multiple fisikal NIC
Fitur-fitur yang and baca diatas merupakan sebagian kecil dari materi yang akan dipelajari pada kelas VMware vSphere Install, Configure, dan Manage. Untuk lebih jelasnya bisa mengambil kelas tersebut.
Inovasi Informatika Indonesia (I3) merupakan authorize partner dari VMware yang menyediakan berbagai jenis kelas training dan sertifikasi di bidang Virtualisasi, mulai dari tingkat fundamental sampai tingkat advance.
Selain sebagai tempat training IT yang banyak direkomendasikan oleh praktisi, i3 juga menawarkan jasa IT Services di 4 bidang utama keahlian: Open Source, Virtualisasi, Database, dan IT Security. Semua training dan services ditangani oleh instructor dan konsultan yang berpengalaman dan memiliki sertifikasi internasional.
Informasi lebih lanjut tentang lengkap jadwal pelatihan dan layanan IT silahkan hubungi kami melalui info@i-3.co.id dan live chat.