Apakah Anda sering mendengar istilah stretched cluster dalam data center? Apakah manfaatnya bagi BC/DR Data center Anda? Dan apa saja persyaratannya? Itu semua akan dibahas dalam artikel kali ini.
Sebelumnya, mari kita bahas mengenai HA Cluster. HA Cluster merupakan solusi yang dapat diandalkan ketika terjadi disaster pada guest OS failed, hardware failed, sehingga VM akan di restart kembali oleh agent yang ada di masing-masing guest OS. Mirip dengan HA Cluster, stretched ini mencakup tidak hanya di satu site saja, bahkan bisa antar site beda daerah/geographic.
Contoh Penggunaan Stretched Cluster
Sebagai contoh, misalkan Anda mempunyai small data center di main office Jakarta. Disana terdapat banyak VM critical dan telah diproteksi dengan traditional HA Cluster. Kemudian Anda bisa melakukan maintenance hardware pada server-server fisikal dengan restart dan memindahkan VM ke host yang lain. Selama proses maintenance, apabila semua host down/fails, tentu saja akan mengakibatkan kerugian pada perusahaan.
Mungkin Anda telah melakukan backup dan replicate workloads baik itu ke NAS, tape, cloud atau tempat yang lain, sehingga semua VM Anda masih bisa selamat jika semua host down/fails karena disaster, namun perlindungan yang lebih canggih/ultimate protection untuk case ini adalah stretched clustering.
Masalah utama yang sering terjadi pada stretched cluster ini adalah shared storage yang harus mempunyai hardware support untuk synchronous replication antara main site dengan remote site. Yang harus diperhatikan dalam synchronous replication adalah ketika disk IO dibutuhkan oleh aplikasi atau file system di primary site, aplikasi/file system harus menunggu agar IO acknowledgement datang dari local disk dan secondary site.
Solusi dari masalah tersebut adalah vSAN, karena tidak lagi membutuhkan SAN hardware. Sehingga baik primary dan secondary site memiliki status active-active dan VM dapat sewaktu-waktu di kedua tempat tersebut.
Persyaratan Menggunakan Stretched Cluster
Baik menggunakan traditional SAN atau Vsan, pada intinya mempunyai persyaratan yang harus di penuhi, yakni Network.
Network latency dan throughput harus benar-benar diperhatikan agar vendor hardware/software dapat memastikan solusi berjalan dengan baik.
Network Requirements antar active-active sites:
- 10 Gbps connectivity or greater
- < 5-millisecond latency RTT
- Layer 2 or Layer 3 network connectivity
Network Requirements antar active-active sites ke witness site:
- 100 Mbps connectivity
- 100 milliseconds latency (200ms RTT)
- Layer 3 network connectivity
Terdapat persyaratan lain, jika Anda menggunakan hardware SAN yang dedicated untuk synchronous replication ini. Begitu juga dengan Vsan juga terdapat persyaratan hardware-nya Untuk itu, silahkan check ke vendor masing-masing. Namun untuk network requirements adalah persyaratan yang common.
Keuntungan dari Stretched Cluster
Manfaat dari penggunaan stretched cluster adalah
- Menghindari disaster/downtime sehingga dapat memenuhi BCP (Business Continuity Planning) document perusahaan yang biasanya ada di tiap enterprise level company.
- Disaster Recovery yang cepat antar dua office atau dua datacenter. Karena pada dasarnya stretched cluster merupakan single HA cluster antar dua daerah geographically berbeda.
- Proactively disaster avoidance, kita dapat dengan mudah memindahkan VM ke remote site untuk menghindari disaster dan pemadaman listrik misalkan.
- Split Brain Scenario, yang berarti hanya satu site dari stretched cluster yang menulis ke stretched storage. Sedangkan witness component bertugas untuk memonitor apakah site yang failed sebelumnya sudah kembali normal kembali agar dapat resync data antara kedua sites.
Solusi stretched cluster ini dapat digunakan untuk menghindari disaster dan manage planned downtime. Karena kehilangan satu site tidak akan berakibat pada operation cluster, karena cluster-nya mempunyai dua lokasi yang berbeda.
Dalam konfigurasi stretched cluster, menggunakan active-active site. Sehingga jika satu site files, maka vSan akan menggunakan storage pada site yang satunya lagi dan HA akan me-restart semua VM yang ada di failed host ke remaining host yang masih normal.
i3 merupakan authorized partner VMware yang menyediakan berbagai kelas training dan sertifikasi di bidang virtualisasi, mulai dari tingkat fundamental sampai advanced.
Selain sebagai tempat training IT yang banyak direkomendasikan oleh praktisi, i3 juga menawarkan jasa IT Services di 4 bidang utama keahlian: Open Source, Virtualisasi, Database, dan IT Security. Semua training dan services ditangani oleh instruktur dan konsultan yang berpengalaman dan memiliki sertifikasi internasional.
Untuk info lebih lengkap mengenai training yang tersedia di i3, Anda dapat menghubungi langsung tim sales kami melalui halaman Contact Us.