Article

Tiga Tools untuk Memonitor OpenShift

2 min Read

Seiring dengan perkembangan zaman di mana bisnis mulai berpindah ke aplikasi berbasis cloud. Hal ini memungkingkan bisnis untuk membangun aplikasi yang memadai dan skalabel guna mengikuti kebutuhan bisnis yang dinamis secara cepat dan biaya yang lebih terjangkau. Satu cara untuk mengembangkan dan membangun aplikasi berbasis cloud dengan mudah ialah dengan lini produk container software OpenShift dari Red Hat. Sama seperti platform pengembangan software lainnya, monitoring juga diperlukan pada OpenShift agar pengembangan aplikasi dapat dipantau dan dipastikan berjalan secara efisien.

Terdapat tiga opsi tools yang dapat Anda pilih untuk memonitor OpenShift, yaitu:

  1. Grafana-Alertmanager-Prometheus (GAP)
    Grafana-Alertmanager-Prometheus (GAP) merupakan tool open source yang memiliki performa tinggi dan fleksibilitas untuk memonitor dan membuat alert terkait infrastruktur TI yang telah Anda konfigurasi. Prometheus adalah time series database yang merupakan bagian dari Cloud Native Computing Foundation (CNCF).
    Prometheus tidak memiliki agen untuk mengumpulkan data, maka Prometheus mengumpulkan data melalui host yang akan disimpan dalam time series database. Hal ini akan menghasilkan metrics dalam jumlah besar yang akan mempercepat proses pengelolaan data dengan label dan menciptakan agregat dari beberapa komponen.
    Dengan konfigurasi yang tepat, Prometheus mampu menangani jutaan time series. Maka tak heran kalau kelebihan Prometheus adalah kegunaannya sebagai sumber data. Anda dapat meng-upfront data Anda dengan Grafana. Setelah Grafana beroperasi, tambahkan url Prometheus sebagai sumber data, lalu import-lah satu dashboard Prometheus yang predefined. Setelah kedua komponen tersebut terhubung (linked), setup-lah alert untuk AlertManager yang nantinya akan di-forward ke layanan seperti Slack atau Page Duty.
  2. Sysdig
    Sysdig merupakan sebuah tool yang memiliki memiliki komponen open source yang mampu membantu Anda dalam memonitor sistem. Terdapat dua pilihan bagi enterprise, sebuah solusi on-premise ataupun Software as a Service (SaaS) full-service monitoring yang dinamai Sysdig Monitoring. Kelebihan dari Sysdig ialah adanya implementasi yang containerized bernama daemonset. Hal ini tentunya memudahkan proses instalasi.
    Dalam mengimplementasikan Sysdig, Anda akan mendapatkan Service Level Agreement (SLA) yang membuat Anda dapat melihat serta membuat alert terkait waktu respons jaringan, memori dan CPU. Terlebih lagi, Sysdig mampu meng-capture data saat alert terjadi agar Anda dapat menganalisisnya lebih dalam. Selain itu, Sysdig juga memiliki berbagai dashboard seperti Apache dan Cassandra yang dapat mempermudah proses konfigurasi.
  3. DataDog
    DataDog adalah solusi monitoring full service tipe Software as a Service (SaaS). DataDog dapat diinstal dengan agen ataupun dalam lingkungan container. Datadog tak hanya mampu memonitor alert dan dashboard, tetapi juga mampu untuk memonitor performa aplikasi untuk Rubu, Go, dan Phyton. Datadog juga telah menyelaraskan produknya dengan stasd, sebuah standar industri terkait monitoring secara real-time.
    DataDog dapat memproses data dari berbagai API dan sumber seperti Nagios, New Relic ataupun lingkungan penyedia cloud yang berbeda. Datadog juga bisa mendeteksi hal-hal yang ‘aneh’ yang terjadi dalam cluster lingkungan Anda. Hal ini dapat dilakukan karena Datadog mampu secara terus menerus memonitor Docker Anda yang terletak di berbagai host dan lingkungan yang ada.
    Memilih metode yang tepat untuk memonitor lingkungan container Anda bukanlah hal yang mudah. i3, sebagai IT expert partner di Indonesia memiliki IT consultants berpengalaman dan bersertifikasi yang akan membimbing Anda dalam memilih metode yang tepat sesuai dengan kebutuhan bisnis.

 

Tentang i3

Inovasi Informatika Indonesia (i3) dikenal sebagai perusahaan penyedia solusi dan layanan TI yang berfokus pada Open Source, Security, Big Data, dan Cloud bagi bisnis. i3 menyediakan layanan TI yang komprehensif, meliputi konsultasi, migrasi dan implementasi, pelatihan, troubleshooting, dan managed services. Sebagai mitra Red Hat, i3 tak hanya berhasil dinobatkan sebagai “Best Red Hat Certified Training Partner FY 2018” tetapi juga memiliki engineer bersertifikasi Red Hat terbanyak di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut perihal layanan dan solusi yang ditawarkan, Anda dapat menghubungi kami melalui info@i-3.co.id.

Table of Contents

Share this article
Scroll to Top