Keamanan siber saat ini sudah perhatian utama para pemimpin organisasi dan perusahaan di seluruh dunia. Hal ini tidak terlepas dari makin meningkatnya kejadian insiden keamanan siber baik yang disebabkab oleh kalangan internal maupun eksternal yang mengakibatkan berbagai kerugian dengan nilai yang setiap tahun juga meningkat.
Menurut laporan Kaspersky sepanjang 2022, sepertiga atau 32 persen perusahaan mengalami insiden keamanan yang menyebabkan kerugian material senilai U$1,3 juta. Jumlah ini tidak berubah secara signifikan sejak laporan 2021 terakhir yang sebesar 33 persen.
Lalu, bagaimana prediksi keamanan siber di 2023? Apa saja yang akan menjadi tren dan isu? Lengkapnya, simak pada artikel berikut.
Bagaimana Kondisi Keamanan Siber di Indonesia Tahun ini?
Sudah bukan rahasia lagi di Indonesia kalau sepanjang tahun 2022 jumlah serangan siber meningkat pesat. Target serangan siber pun semakin meluas dan acak, mulai dari perusahaan besar, pemerintah, hingga hingga bisnis kecil.
Menurut data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), ada lebih dari 700 juta anomali trafik atau serangan siber yang terjadi di sepanjang 2022, dengan angka serangan paling tinggi terjadi pada Januari di lebih dari 200 juta, atau sepertiga dari total serangan selama semester pertama 2022.
Adapun contoh nyata dari serangan siber yaitu kemunculan hacker Bjorka pada Agustus 2022. Bjorka berhasil membocorkan data pribadi pejabat pemerintahan dan data-data negara. Hal ini tentu menjadi “sinyal buruk”, karena munculnya peretasan tersebut menandakan buruknya pengelolaan sistem cybersecurity di Indonesia.
Atas temuan ini, perusahaan harus memahami serangan siber dan mempersiapkan langkah keamanan yang tepat untuk meredam kemungkinan serangan siber pada 2023.
8 Tren Keamanan Siber di 2023-2026
Bicara soal tren, termasuk soal keamanan siber salah satu yang sering ditunggu-tunggu oleh para pemimpin perusahaan dan CIO adalah prediksi dari Gartner. Tidak sedikit perusahan yang menjadikan prediksi Gartner itu dijadikan rekomendasi dan acuan perusahaan dalam membuat perencanaan strategi keamanan siber. Berikut delapan prediksi keamanan siber dari Gartner.
1. Consumer Privacy Rights
Pada 2023, akan ada regulasi yang mendorong perusahaan untuk menyediakan consumer privacy rights. Gartner merekomendasikan perusahaan mempersiapkan metrik permintaan hak-hak keamanan data konsumen, termasuk biaya keamanan, dan time to fulfill.
2. Satukan Web, Layanan Cloud dan Akses Aplikasi Privat
Dengan adanya model hybrid workforce dan data yang bisa diakses di mana pun, 80 persen dari perusahaan akan mengadopsi solusi Security Service Edge (SSE) terintegrasi untuk menghadirkan web, akses privat serta keamanan aplikasi SaaS yang konsisten dan simpel.
3. Zero Trust Semakin Diadopsi, Tapi…
Konsep keamanan zero trust akan makin banyak diadopsi sekitar 60 persen perusahaan. Namun, setengahnya diyakini akan gagal untuk bisa mendapatkan manfaat optimal dari penerapannya. Persoalannya adalah kesuksesan penerapan zero trust menuntut bisnis melakukan perubahan kultur dan komunikasi secara efektif antara seluruh unit bisnis hingga karyawannya. Dua hal itulah yang masih terus menjadi tantangan bagi mayoritas perusahaan.
4. Risiko Keamanan Siber Jadi Mandat
Seperti diketahui, serangan siber yang datang dari pihak ketiga semakin melonjak, tetapi hanya 23 persen yang cuma dimonitor secara langsung. Dengan demikian, perusahaan akan mulai menjadikan risiko keamanan siber sebagai faktor penentu ketika hendak berhubungan dengan pihak ketiga.
5. Keterlibatan Profesional untuk Atasi Ransomware
Gartner merekomendasikan bisnis yang menjadi korban ransomware, untuk melibatkan tim incident response yang profesional, penegak hukum, dan badan pengatur apa pun sebelum melakukan pengecekan terhadap serangan ransomware pada infrastruktur IT.
6. Lingkungan OT Jadi Berbahaya?
Serangan pada Operational Technology (OT), seperti hardware dan software akan semakin meluas dan disruptif. Karenanya, pimpinan keamanan IT harus bisa lebih concern dengan keselamatan karyawan dan lingkungan, ketimbang cuma fokus pada pencurian informasi saja.
7. Strategi Business Resilience
COVID-19 telah mengekspos kegagalan bisnis tradisional dalam merespons disrupsi skala besar. Belajar dari hal ini, Gartner merekomendasikan pimpinan perusahaan untuk bisa lebih cepat membuat strategi dan mengantisipasi terhadap potensi ancaman serangan siber yang mungkin terjadi.
8. Pimpinan Non-IT Harus Bisa Atasi Keamanan Siber
Menurut survei Gartner, keamanan siber kini dipandang sebagai risiko bisnis ketimbang sekadar masalah teknis IT. Karenanya, akan ada perubahan akuntabilitas secara formal yang berdampak ke pimpinan bisnis senior non-IT, di mana harus bisa mengatasi dan mengantisipasi serangan siber secara langsung.
Sekarang, sudah tahu kan delapan tren kemanan siber yang perlu kamu perhatikan. Lantas apa solusinya? Tentunya, perusahaan memerlukan model keamanan baru yang dapat beradaptasi lebih efektif dengan lingkungan modern yang rumit, serta melindungi karyawan, perangkat, aplikasi, dan data di mana pun lokasinya.
i3 Hadirkan Solusi untuk Antisipasi Terkait Prediksi Keamanan Siber
Menjawab persoalan di atas, dibutuhkan perlindungan ekstra untuk privasi dan keamanan data siber. Untuk menjawab tantangan serangan siber dan keamanan data Anda, PT Inovasi Informatika Indonesia (i3) menghadirkan beberapa fitur keamanan yang dapat memproteksi semua infrastruktur digital Anda.
Automation Hardening
Mekanisme perlindungan data dan informasi digital dari akses ilegal, penyalahgunaan, atau pencurian di seluruh jaringan dan sistem yang digunakan.
Patch Management
Solusi ini melindungi vulnerability atau kerentanan, memperbaiki bug fungsional, serta kelemahan keamanan software, sehingga dapat mendorong produktivitas sebuah sistem atau aplikasi.
Identity & Access Management
Kemampuan untuk mengidentifikasi, mengotentikasi, dan memberi hak akses yang sesuai pada user yang akan menggunakan sumber daya IT tersebut.
Vulnerability Assessment & Penetration Testing
Mengkombinasikan pengecekan otomatis dan manual untuk mendeteksi celah yang sulit ditemukan. i3 memiliki teknisi yang profesional dan berpengalaman, di mana sebagian besar merupakan instruktur IT training.
Sandhiguna: End to End Encryption
Memberikan solusi end to end encryption, yaitu proses mengubah pesan untuk menyembunyikan maknanya. Data atau informasi ini diubah ke format yang tak terbaca, sehingga dapat ditransmisikan atau dikirimkan tanpa khawatir data pesan tersebut akan diterjemahkan oleh pihak-pihak tidak berwenang.
I3GIS DevSecOps
Meningkatkan keamanan saat pengembangan aplikasi. Penambahan aspek keamanan membuat tim IT mampu memberikan layanan cybersecurity yang fokus pada bisnis sehingga dapat melakukan pengujian aplikasi secara real-time terhadap potensi eksploitasi keamanan siber.
Baca Juga :
Sepintas Mirip dengan DevOps, Kenali Seluk Beluk DevSecOps
Saatnya Tingkatkan IT Security Anda Bersama i3
Saatnya ciptakan sistem keamanan siber terbaik dengan PT Inovasi Informatika Indonesia (i3). Bersama i3, Anda akan mendapatkan solusi keamanan terbaik pada infrastruktur IT, memudahkan dalam beradaptasi, dan lebih efektif dalam mendeteksi serangan siber yang rumit.
i3 telah berpengalaman membantu perusahaan dari berbagai industri sehingga memahami kebutuhan keamanan IT pada bisnis. Tim kami akan membantu perusahaan mulai dari tahap konsultasi, deployment, hingga dukungan after-sales. Tim IT i3 yang profesional dan tersertifikasi juga akan membantu Anda menghindari trial and error saat mengimplementasikan solusi keamanan siber. Cari tahu lebih lanjut mengenai beragam solusi cybersecurity dari i3 dengan menghubungi di sini.
Ary Adianto
Content Writer