Article

Apa saja Kelebihan Hybrid Cloud untuk Bisnis? Cek di Sini

5 min Read

Hybrid cloud belakangan menjadi infrastruktur yang paling sering digunakan karena memiliki serangkaian keunggulan bagi perusahaan. Fakta ini sejalan dengan survei IDC yang menyatakan bahwa 76 persen organisasi di Asia Pasifik akan mulai meningkatkan layanan cloud dalam satu tahun ke depan.

Dalam laporan berjudul 2021 Hybrid Cloud, NTT Ltd. juga mencatat sekitar 38,8 persen organisasi atau industri mengadopsi hybrid cloud karena dapat meningkatkan kecepatan saat penerapan aplikasi dan memberikan cost efficiency.

Selain hybrid cloud, tak sedikit juga perusahaan yang menggunakan model multi-cloud. Nah, penasaran kan apa saja kelebihan hybrid cloud dan hal yang membedakannya dengan multi-cloud? Cek penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa itu Hybrid Cloud? Apa Bedanya dengan Multi-Cloud?

Hybrid cloud adalah model cloud yang menggabungkan layanan private dan public cloud secara bersamaan. Hybrid cloud biasanya digunakan oleh perusahaan dengan data besar dan membutuhkan security compliances yang baik menggunakan tools dari berbagai lingkungan cloud.

Kemampuan untuk mengintegrasikan kemampuan private dan public cloud menjadi faktor utama industri keuangan, kesehatan, dan retail menggunakan layanan hybrid cloud. Dalam implementasinya, hybrid cloud dapat dilakukan dengan beberapa cara.

Pertama, memisahkan layanan penyedia cloud dari server private dan public cloud secara terintegrasi. Kedua, bekerja sama dengan pihak ketiga sebagai penyedia cloud individu yang menawarkan paket hybrid cloud secara lengkap tanpa campur tangan perusahaan. Ketiga, perusahaan mengelola private cloud dan berlangganan layanan public cloud dari pihak ketiga, lalu mengintegrasikannya ke dalam infrastruktur mereka.

Selain model hybrid cloud, tidak sedikit juga perusahaan yang menggunakan multi-cloud. Berbeda dengan hybrid cloud yang memadukan layanan private dan public cloud, multi-cloud merupakan perpaduan layanan cloud dari provider yang berbeda dengan atau tanpa adanya private cloud.

Salah satu alasan perusahaan menerapkan pendekatan multi-cloud yakni untuk mengurangi risiko downtime. Meskipun di sisi lain, perusahaan harus merogoh kocek ekstra karena kompleksitas penerapan multi-cloud. Berikut perbedaan detail antara hybrid cloud dan multi-cloud agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.

Perbedaan Hybrid Cloud dan Multi-Cloud

Apa Kelebihan Hybrid Cloud?

kelebihan hybrid cloud

Seperti yang telah disinggung di atas, salah satu kelebihan hybrid cloud yakni hasil optimal gabungan penggunaan private dan public cloud. Secara detail, berikut kelebihan hybrid cloud untuk perusahaan.

Kecepatan

Pengguna untuk mengoptimalisasi kecepatan jaringan dan menimalisir latensi.

Akses Kontrol Terstruktur

Perusahaan dapat lebih leluasa mengelola data sensitif, melakukan monitoring, dan mengakses data ke dalam database server. Akses ini juga akan menguntungkan pelanggan, karena dapat me-monitor dan mengakses data di dalam server.

Skalabilitas

Pengembangan jaringan yang memakan banyak biaya untuk membangun dan merawat menjadi tantangan terbesar pengguna private dan public cloud. Hybrid cloud memberikan fleksibilitas sehingga perusahaan dapat mengontrol infrastruktur, termasuk meningkatkan kapasitas jaringan data sesuai kebutuhan bisnis.

Keamanan Data

Hybrid cloud akan menyimpan dan mengamankan data penting perusahaan melalui private cloud dan bisa langsung di-backup melalui public cloud.

Dampak Penggunaan Hybrid Cloud terhadap Bisnis

Perusahaan tentu memprioritaskan agility dan quality of service kepada customer. Seiring dengan pertumbuhan bisnis, perusahaan mengadopsi layanan hybrid cloud untuk memberikan fleksibilitas dan cost efficiency.

Implementasi hybrid cloud yang tepat oleh bisnis dapat memberikan hasil optimal dari perpaduan private dan public cloud. Di satu sisi, public cloud memberikan kemudahan untuk membuat instance dan storage sesuai kebutuhan dan spesifikasi agar dapat meningkatkan agility perusahaan.

Selain itu, perusahaan juga dapat menghemat cost karena public cloud memiliki model pay-as-you-go. Sedangkan private cloud memungkinkan perusahaan untuk memiliki kontrol sepenuhnya terhadap infrastruktur server, network, dan aplikasi untuk menjamin keamanan dan memastikan reliabilitas.

Baca Juga : Serba-Serbi QA Automation untuk Pastikan Performa Software Andal Bebas Bug

Apa Saja Tantangan Menggunakan Hybrid Cloud?

Ketika mengaplikasikan hybrid cloud, tak jarang perusahaan mengalami berbagai tantangan atau kendala. Tantangan tersebut terkait perubahan dari private, public, atau multi-cloud seperti yang dijabarkan sebagai berikut.

Kompleksitas

Mengingat aplikasi hybrid cloud yang menggunakan dua atau lebih platform cloud secara seamless, maka tingkat kompleksitas infrastruktur dan keamanan pun tinggi. Akibatnya, perusahaan kekurangan kontrol dan clarity terhadap infrastruktur hybrid cloud. Untuk itu, dibutuhkan sistem monitoring agar tidak terjadi wate resource cloud yang berdampak pada overspending.

Kompatabilitas

Kompatibiltias antara aplikasi lama perusahaan dengan layanan dan lingkungan sistem baru sembari memastikan latensi rendah menjadi salah satu tantangan terbesar dalam implementasi hybrid cloud. Untuk mengatasinya, perusahaan disarankan memiliki strategi perancangan kontrol dan visibilitas, sehingga tidak kehilangan kendali terhadap lingkungan hybrid cloud mereka.

Kepatuhan terhadap Regulasi

Pastikan dalam proses implementasi hybrid cloud, perusahaan telah memenuhi regulasi dan standar industri mengharuskan seperti GDPR, HIPAA, PCI DSS, dan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) yang berpotensi menambah kompleksitas sehingga Anda harus mengadopsi lebih banyak langkah keamanan. Perusahaan biasanya akan melakukan pemeriksaan secara manual, apakah mereka telah memenuhi aturan dan kepatuhan keamanan.

Beberapa penyedia layanan cloud tidak dapat mendukung peraturan data yang diterapkan. Dalam hal ini, Anda bisa mengadopsi hybrid cloud dengan menyimpan data di database lokal saat melakukan outsourcing ke layanan cloud.

Cloud Management Platform

Perusahaan dapat mengontrol berbagai layanan cloud, yang kerap dilakukan melalui platform pihak ketiga. Proses hybrid cloud management platform memungkinkan administrator untuk mengonfigurasi sistem cloud, mengatur aset, dan melihat karakteristik kinerja sehingga perusahaan dapat terhindar dari overspending dan mengoptimalkan resource sesuai penggunaan.

Mengingat kompleksitas dan kurangnya clarity, perusahaan dapat kesulitan menjustifikasi unused resources di infrastruktur hybrid cloud. Untuk itu, Cloud Management Platform (CMP) dapat menjadi solusi mengoptimalkan penggunaan resource di hybrid cloud.

Cloud Management Platform, Solusi Atasi Tantangan Hybrid Cloud

cloud management platform solusi hybrid cloud

Cloud Management Platform (CMP) menjadi solusi yang memungkinkan perusahaan untuk mengelola infrastruktur private, public, hybrid, hingga multi-cloud, termasuk perantara dan otomatisasi infrastruktur. CMP juga dapat mengotomatisasi infrastruktur dengan delapan area fungsional meliputi provisioning and orchestration, service request, inventory and classification, monitoring and analytics, cost management and workload optimization, cloud migration, backup and disaster recovery, security, compliance and identity management.

Selain dapat mengoptimalkan penggunaan resource dan cost, CMP juga dapat meningkatkan efektivitas penggunaan hybrid cloud. CMP memungkinkan perusahaan untuk melakukan manajemen lingkungan hybrid cloud sekaligus menjadi sentralisasi operasional hybrid cloud.

Fitur inventory and classification memudahkan perusahaan dalam mengontrol dan mengoperasikan hybrid cloud. Fitur ini juga memungkinkan user untuk membagi instance atau workload sesuai keinginan sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan resouce di hybrid cloud, sekaligus menghindari overspending.

Beberapa penyedia CMP bahkan menambahkan fitur seperti integrasi dengan beberapa layanan pendukung, seperti automation dan monitoring tools. Salah satu CMP tersebut yakni Morpheus.

Morpheus, Cloud Management Platform

Morpheus merupakan salah satu Cloud Management Platform (CMP) yang dapat melakukan self-service provisioning di beberapa platform public dan private cloud (seperti Openstack, VMware, AWS, dan Google Cloud Platform). Morpheus dapat membantu perusahaan meningkatkan agility dan efisiensi operasional day-to-day.

Dibandingkan CMP lain, Morpheus menggunakan pendekatan berbasis personal yang memungkinkan pengguna private dan public cloud mendapatkan apa yang mereka butuhkan, tanpa kompromi.

Morpheus cocok untuk perusahaan yang mengadopsi multi-cloud atau hybrid cloud, termasuk perusahaan yang memerlukan integrasi platform yang dapat berdampak besar terhadap operasional bisnis. Centralized control yang ditawarkan Morpheus, termasuk fitur automation, monitoring, dan developer tools dapat meningkatkan workflow agility dalam infrastruktur.

Selain itu, Morpheus juga memiliki built-in cost analytics tool yang terintegrasi dengan public cloud pricing untuk mengoptimalkan cost dan mencegah overspending. Tool ini juga dapat membantu cloud provider membuat pricing plan termasuk penggunaan CPU, memory, storage, platform, dan software yang digunakan.

Secara umum, berikut empat keunggulan Morpheus.

Self Service

Lakukan provisioning on-demand dengan penyesuaian OS, CPU, dan RAM sesuai kebutuhan.

Governance

Percepat operasional tanpa memberikan kontrol penuh ke end user, sekaligus dapatkan visibilitas infrastruktur IT. Pengguna juga dapat melakukan kostumisasi dan melakukan kategorisasi berdasarkan user, group, role, tenant, atau global.

Automation

Dapatkan otomatisasi workload, lifecycle, dan task mulai dari tahap pre-provisioning, instalasi OS/package, security patches, hingga cleanup workload.

Blue Prints

Pembuatan template multi-tier application untuk dijadikan referensi saat melakukan proses deployemnet aplikasi.

Implementasi Cloud Management Platform dari Morpheus bersama i3

Saatnya implementasi Cloud Management Platform (CMP) dari Morpheus bersama i3. i3 sebagai partner Morpheus di Indonesia akan memberikan support 24/7 dan memastikan perusahaan Anda terhindar dari trial and error mulai dari tahap konsultasi, deployment, hingga after-sales support.

Tim IT profesional dan bersertifikat i3 akan membantu rangkaian proses implementasi Morpheus pada lingkungan hybrid cloud perusahaan Anda. Cari tahu lebih lanjut mengenai Morpheus dengan menghubungi kami disini berikut.

Penulis: Sahreza – Konsultan i3

Edited by: Ervina Anggraini – Content Writer 

Table of Contents

Share this article
Scroll to Top